Halaman

Senin, 20 Mei 2019

Adaptasi Inovasi GO-JEK Indonesia

Adaptasi Inovasi GO-JEK Indonesia
Founder: Nadiem Makarim

Hasil gambar untuk gojek
sumber: GO-JEK Indonesia

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang lebih dikenal dengan GO-JEK merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani pada bidang transportasi angkutan manusia dan barang melalui jasa ojek. GO-JEk hadir dengan memanfaatkan kemajuan teknologi melalui aplikasi berbasis lokasi (Based on location) yang dimana aplikasi tersebut dapat memantau pengemudi (Driver) yang posisinya paling dekat dengan penumpang (Passengers). Sebuah inovasi yang berasal dari pengalaman keseharian mengenai kebutuhan seseorang dalam melakukan mobilisasi melalui ojek pengkolan. Sebelum GO-JEK rilis di Indonesia, terdapat satu platform yang memiliki sistem serupa yaitu Uber yang hanya beroperasi di wilayah Amerika Serikat (AS) pada tahun 2009. Namun, setahun kemudian GO-JEK resmi rilis di Indonesia, dengan fitur yang masih terbilang minimalis, yaitu fitur GO-RIDE dan GO-SEND yang hanya sekedar antar jemput manusia dan barang saja.
GO-JEK mengandalkan seluruh aspek yang terdapat pada kunci keberhasilan industri geospasial. Memanfaatkan BIG Data sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi pengemudi maupun penumpang. Beberapa point yang dapat diuraikan mengenai hal tersebut, ialah:
1. Pemanfaatan PETA
GO-JEK memanfaatkan teknologi Global Positioning System (GPS), sehingga peta dalam aplikasi bisa menentukan posisi device, sekaligus tujuan yang diinginkan oleh pengguna. Ketika dua posisi itu ditentukan, konsep network analyst dimanfaatkan untuk menentukan rute terpendek yang dapat dilewati oleh kendaraan, sehingga didapatkan jarak tempuh yang dapat menjadi dasar dalam perhitungan tarif. 
Melalui aplikasi GO-JEK, dapat mengetahui kebenaran dalam membuat data spasial yang berguna bagi masyarakat luas, kebenaran informasi adalah hal yang harus diutamakan. Kebenaran ini terkait keakuratan geometriknya dan informasi semantiknya. Aspek geometrik sangat penting, karena berkaitan dengan kelengkapan jalan, lokasi penempatan suatu objek bangunan (beserta toponimnya), juga topologi untuk menghasilkan network analyst yang akurat. Perlu peta skala besar yang baik untuk dapat menjalankan sistem seperti ini, karena tentunya rute terbaik baru akan dihasilkan ketika semua segmen jalan “tergambar” dalam peta.
2. Kebutuhan Informasi Real-Time
Kebenaran kedua yang tak kalah penting ialah aspek semantik atau atributnya. Hal ini berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam unsur geometri peta, seperti:
  • -      Informasi nama jalan
  • -      Infromasi nama sebuah objek bangunan
  • -      Informasi mengenai jalan satu arah

Kedua aspek itu saling melengkapi dalam penentuan posisi, yaitu keakuratan geometriknya dan informasi semantiknya, baik lokasi device maupun tempat tujuan. Ketika kualitas dari kedua aspek tersebut terpenuhi, maka saat peta tersebut “dituangkan” dalam aplikasi yang mudah digunakan, maka masyarakat akan sangat senang untuk mengakses dan menggunakannya.
3. Revolusi Digital
Sebuah revolusi digital dialami oleh perkembangan sistem aplikasi GO-JEK dari tahun ke tahun. Awalnya, GO-JEK dimulai pada tahun 2010 bertindak sebagai penghubung konsumen dengan ojek tradisional. Memiliki sistem seperti konsumen terlebih dahulu menghubungi operator GO-JEK lewat Telephone genggam dan operator akan meminta ojek untuk melakukan penjemputan.
Namun, perkembangan GO-JEK saat itu masih belum seperti saat ini, karena calon penumpang masih harus menggunakan telephone genggam yang tentunya akan dikenakan biaya tambahan berupa pulsa, dan ketika teknologi smartphone mulai berkembang, pada Januari 2015 silam GO-JEK merilis aplikasi yang memudahkan konsumen memesan orderan dengan pemanfaatan GPS yang menunjukkan lokasi koordinat penumpang secara real-time kepada pengemudi.
GO-JEK kini menjadi salah satu pemain terdepan di Asia Tenggara untuk digital and mobile consumption. GOJEK saat ini telah berkembang menjadi super app yang membentuk sebuah ekosistem untuk bertransaksi, menghubungkan jutaan konsumen dengan jutaan mitra pengemudi, mitra usaha (merchant) dan penyedia layanan (service provider).
4. Adopsi dari Industri Lain
GO-JEK rampungkan fase pertama putaran pendanaan Seri F yang dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital. Putaran pendanaan terbaru ini memperkuat kepercayaan investor terhadap posisi GOJEK selaku penyedia layanan mobile on-demand dan fasilitas pembayaran terbesar di Asia Tenggara berdasarkan gross transaction value (GTV). GOJEK dinilai memiliki keahlian dan kejelian dalam menangkap peluang pertumbuhan bisnis ekonomi digital yang berkembang pesat di Asia Tenggara.
Sebagaimana yang diketahui bahwa saat ini GO-JEK tengah memiliki target untuk mencapai pasar Asia Tenggara. Terhitung pada bulan Februari 2019, GO-JEK mampu menembus negara Singapura dalam ekspansi pasarnya.
5. Komunitas Start-Up yang Menjamur
GO-JEK memperkenalkan GO-Viet di Vietnam dan GET di Thailand sebagai bagian dari ekspansinya, Selain tidak menggunakan nama merek nya seperti yang dilakukan Uber atau Grab, GO-JEK juga lebih memilih menggandeng tim lokal untuk menjalankan layanannya di luar negeri dan memberi kekuatan penuh untuk menetapkan kebijakan sesuai dengan karakteristik masing-masing negara.
Selain GO-JEK, terdapat start-up juga yang memiliki potensi pada bidang yang sama sebelumnya, yaitu Grab. Grab sendiri telah hadir di Indonesia pada bulan Juni 2012 sebagai aplikasi pemesanan taksi dan sejak itu telah memberikan beragam pilihan transportasi seperti mobil dan ojek. Pada semester pertama 2016, sejak Grab melakukan rebrand sebagai platform penyedia layanan pemesanan kendaraan terlengkap seperti fitur Grabcar dan Grabbike di Indonesia tumbuh lebih dari 250 kali. Layanan penyewaan mobil pribadi dan ojek online menjadi bagian besar dari bisnis Grab secara keseluruhan, yang juga meliputi pemesanan taksi dan layanan kurir.
              Sama halnya dengan Grab, Uber lebih dahulu merambah pasar Asia Tenggara untuk melakukan ekspansi perusahaannya. Namun, pada Maret 2018, Uber memutuskan untuk bergabung dengan Grab, dan menghasilkan kolaborasi beberapa layanan serupa seperti Uber Eats dan Grab Food.
Namun, pada fitur – fitur yang terdapat di aplikasi GO-JEK diklaim memiliki keunggulan yang lebih baik jika dibandingkan dengan fitur yang terdapat di GO-JEK. GO-JEK banyak menginspirasi start-up lain dalam berinovasi, seperti fitur Go-Pay, melaluinya GO-JEK tidak ingin berhenti hanya sebagai perusahaan transportasi berbasis daring, namun bertransformasi sebagai sebuah perusahaan financial technology (fintech). Sehingga memunculkan keberadaan bisnis start-up lain seperti OVO dan DANA.
OVO merupakan perusahaan financial technology (fintech) yang memiliki lisensi Bank Indonesia pada tahun 2017, dan terdapat kaitannya dengan Grab yang menggandeng OVO sebagai akuisisinya dalam pembayaran berbasis elektronik. Kemudian DANA, merupakan dompet digital yang disematkan kepada perusahaan berbasis fintech tersebut. DANA memiliki lisensi Bank Indonesia pada tahun 2016. Namun, DANA mulai familiar digunakan masyarakat Indonesia pada tahun 2018 dengan branding “Dompet Digital” yang dapat digunakan sebagai pembayaran pada merchant tertentu.
Kini, GO-JEK membuat keseharian jadi lebih mudah, dengan pengalaman aplikasi yang fleksibel. Mengadakan kerjasama dengan mitra lain, membuat GO-JEK kini memiliki manfaat yang beragam dengan data real-time. Berikut beberapa fitur GO-JEK tersebut ialah:
Fitur
Fungsi
      GO-BLUEBIRD
Bekerjasama dengan Taxi Bluebird dalam moda transportasi
      GO-FOOD
Bekerjasama dengan restoran makananan maupun pedagang kaki lima
      GO-DEALS
Bekerjasama dengan ritel perdagangan jasa yang mengadakan diskon
      GO-PULSA
Bekerjasama dengan provider yang beroperasi di Indonesia
      GO-MASSAGE
Menyediakan jasa pijat
      GO-NEARBY
Menyediakan data real-time terkait lokasi terkini dan ter-update di wilayah user berada
      GO-SHOP
Bekerjasama dengan ritel perdagangan jasa untuk kebutuhan sehari - hari
      GO-BILLS
Bekerjasama dengan perusahaan pembayaran swasta maupun pemerintahan yang terkait dengan kebutuhan sehari – hari
      GO-MART
Bekerjasama dengan ritel perdagangan jasa
      GO-BOX
Menyediakan jasa pengantaran barang dalam muatan besar
      GO-LAUNDRY
Menyediakan jasa antar – jemput untuk mencuci/ membersihkan pakaian
      GO-GLAM
Menyediakan jasa perawatan kecantikan bagi perempuan maupun laki – laki
      CO-CLEAN
Menyediiakan jasa untuk membersihkan rumah
      GO-TIX
Bekerjasama dengan perusahaan TIX-ID dalam pembayaran tiket online bioskop
      GO-MED
Bekerjasama dengan Halodoc









Referensi
Ayu, Dinda. 2018. Perkembangan OVO selama tahun 2018. https://www.tek.id/tek/perkembangan-ovo-selama-tahun-2018-b1UBH9daiDANA. Fitur DANA. https://dana.id/fitur
Ariyanti, Fiki. 2018 Mengenal DANA, Dompet Digital dengan Tingkat Keamanan Sekelas Perbankan. https://www.liputan6.com/bisnis/read/3559895/mengenal-dana-dompet-digital-dengan-tingkat-keamanan-sekelas-perbankan
Badan Informasi Geospasial. Belajar Spasial dari Go-Jek. http://www.big.go.id/artikel/show/belajar-spasial-dari-go-jek
Bank Indonesia. 2019. Informasi Perizinan Penyelenggara dan Pendukung Jasa Sistem Pembayaran. https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/informasi-perizinan/uang-elektronik/penyelenggara-berizin/Pages/default.aspx
GO-JEK. 2019. Google, JD, dan Tencent Pimpin Fase Pertama Putaran Pendanaan Seri F GOJEK. https://www.go-jek.com/blog/fase-pertama-putaran-pendanaan-seri-f-gojek/
Grab Indonesia. Tentang Grab. https://www.grab.com/id/about/
Info Kerja. Sejarah Pendiri Grab. https://infokerjakuu.com/sejarah-pendiri-grab/
Muhammad, Fikri. 2019. Simak, Awal Mula Terjadinya 'Perang Dingin' OVO Vs Gopay. https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190124103631-37-52140/simak-awal-mula-terjadinya-perang-dingin-ovo-vs-gopay
Setyowati, Desy. 2019. Tak Lagi Terbatas, Semua Penduduk di Singapura Bisa Pakai Gojek. https://katadata.co.id/berita/2019/01/10/tak-lagi-terbatas-semua-penduduk-di-singapura-bisa-pakai-gojek




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAMAN

I find myself in the middle of a storm : Thank you pandemic

  Tahun 2020, adalah tahun dimana kita dan semua manusia di Indonesia, ikut merasakan stage baru. New stage level of life: :/pandemic . Sa...