Halaman

Kamis, 03 Maret 2022

I find myself in the middle of a storm : Thank you pandemic

 

Tahun 2020, adalah tahun dimana kita dan semua manusia di Indonesia, ikut merasakan stage baru. New stage level of life: :/pandemic.

Saat itu, tepatnya di awal tahun, aku memulai “perjalanan” dari 4 tahun masa kuliahku untuk melakukan Skripsi. Seperti mahasiswa pada umumnya yang punya semangat, ambisi, dan tujuan untuk lulus, aku pun punya semua itu.

Singkat cerita, dipertengahan 2020, C19 mewabah di beberapa daerah. Dimana saat itu, adalah awal dari keterpurukan aku. Semua rencana penyusunan skripsi yang berharap bisa lancar, ternyata nggak sesuai keinginan. Ada beberapa hal yang membuat aku bingung, gelisah, dan takut. Jika “kenapa?” hal itu terjadi, jelas, itu akan disebut sebagai Alasan.

Aku tidak menyalahkan siapapun, atas kegagalan yang terjadi, tapi aku hanya menyalahkan diriku sepenuhnya. Atas semua perkara dan permasalahan yang muncul. Aku merasa sendiri.

Tapi, saat itu beruntunglah aku memiliki support system dari teman dekat-ku. Dan juga penerimaan orang tua. Ternyata, hal terpenting dari beban dan titik hitam yang ada di benak, bukan tentang kepasrahan.

Melainkan, penerimaan diri, dan mengenali siapa atau apa yang membuat kamu merasa perlu untuk dilakukan validasi.

Setelah berselancar lebih dalam untuk mengenali diri, ternyata aku hanya butuh menerima diri sendiri dan orang tua.

Setelah itu, aku merasa kosong dan hampa. Dalam proses penerimaan diri, sangat penting diperlukan adanya ketertarikan dalam suatu bidang, bisa beberapa atau mungkin lebih.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAMAN

I find myself in the middle of a storm : Thank you pandemic

  Tahun 2020, adalah tahun dimana kita dan semua manusia di Indonesia, ikut merasakan stage baru. New stage level of life: :/pandemic . Sa...