Halaman

Sabtu, 30 Desember 2017

PENGINDERAAN JAUH (IMAGE SHARPENING)

PENAJAMAN CITRA SATELIT LANDSAT 8 DI WILAYAH KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ENVI 5.1


Melati Indah Suci – 160xxxxxxx
Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia,
 Depok



1. Pendahuluan

Berbagai metode atau algoritma perbaikan citra telah banyak dikembangkan, salah satunya adalah penajaman citra (image sharpening). Image sharpening diperlukan untuk mengatasi citra yang memiliki noise, derau atau kabur sehingga objek dapat diperjelas atau dipertajam. Dalam software ENVI, dilengkapi tools yang dapat membantu untuk melakukan proses penajaman citra dengan berbagai macam metode yang telah tersedia dan sesuai dengan kebutuhan analisis tertentu. 



( Sumber : https://enviragallery.com/how-to-sharpen-your-images-using-photoshop/ )


2. Metode Penajaman Citra (Image Sharpening)

Penajaman citra bertujuan untuk meningkatkan kualitas visual citra sehingga mempermudah user dalam proses interpretasi. Peningkatan visual citra dapat dilihat dari aspek spasial dan spectral. Pada penelitian ini digunakan teknik penajaman citra dari aspek spasial. Dalam aspek spasial, suatu citra dapat ditingkatkan resoluasi spasialnya dengan melakukan proses pansharpen. Pansharpening adalah suatu metode menggabungkan (fusi) antara citra monochrome/panchoramtic (hitam-putih) yang memiliki resoluasi lebih tinggi dengan multispectral (berwarna) yang memiliki resolusi lebih rendah sehingga menghasilkan citra multispectral berwarna dengan resoluasi yang lebih tinggi.
Untuk menghasilkan citra yang detail dan mempermudah interpretasi citra secara visual dapat dilakukan metode penajaman citra dengan teknik “Gram-Schmidt Pansharpening”. Berikut langkah – langkah yang dapat dilakukan, yaitu :
1.      Buka ENVI 5.1, Input file berupa hasil pemotongan citra pada Kabupaten Rembang dengan klik “File” -> pilih file yang diberi nama “CROP_REMBANG”
2.      Kemudian pada Toolbox klik “Image Sharpening”, lalu pilih metode penajaman dengan “Gram-Schmidt Pansharpening
3.      Akan muncul window “File Selection”, pilih file citra yang akan ditajamkan “CROP_REMBANG” -> Klik OK
4.      Window “Pan Sharpening Parameters”, pilih “Sensor: LANDSAT_OLI”,
5.      Untuk menyimpan output hasil penajaman Klik ikon “….”, beri nama “GRAM-SCHMIDT”, Klik “Open”
6.      Langkah terakhir klik OK
7.      Tertampil citra dengan metode “Gram-Schmidt Pansharpening”




3. Hasil dan Pembahasan

Gambar 3.1Citra Kabupaten Rembang Sebelum Melalui Proses Penajaman 


Gambar 3.2. Citra Kabupaten Rembang Setelah Melalui Proses Penajaman dengan Teknik Gram-Schmidt Sharpening


Gambar diatas merupakan citra hasil penajaman yang dilakukan pada wilayah Kabupaten Rembang. Proses penajaman citra pada wilayah tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Gram-Schmidt Pansharpening, karena faktor resolusi atau kedetilan citra adalah kunci dalam proses interpretasi visual untuk memudahkan dan mengidentifikasi suatu obyek bila memiliki resolusi yang lebih tinggi. Proses ini menggabungkan citra resolusi rendah berwarna dengan citra pankromatik resolusi tinggi. Dilakukan penajaman citra dengan band pankromatik yang menghasilkan resolusi sebesar 15 meter. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa piksel yang lebih rendah menghasilkan resolusi citra yang lebih baik, jika dibandingkan dengan citra sebelum dilakukan proses penajaman yang memiliki pixel sebesar 30 meter.




PENGINDERAAN JAUH (CROPPING)

PEMOTONGAN CITRA SATELIT LANDSAT 8 DI WILAYAH KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ENVI 5.1




Melati Indah Suci – 160xxxxxxx
Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia,
 Depok




Citra merupakan salah satu bentuk informasi yang berupa gambar yang seringkali mengalami gangguan atau memiliki kualitas yang buruk sehingga sulit diinterpretasikan oleh manusia. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pengolahan citra. Pengolahan citra bertujuan untuk memperoleh kualitas citra yang lebih baik dibandingkan dengan citra awal. Perbaikan citra merupakan tahap awal dari pengolahan citra yang selanjutnya akan digunakan untuk kebutuhan analisis citra. 

Terdapat Pemotongan citra (Cropping), suatu cara pengambilan area tertentu yang akan diamati (area of interest) dalam citra, yang bertujuan untuk mempermudah penganalisaan citra dan memperkecil ukuran penyimpanan citra. Dalam proses pengolahan citra, biasanya tidak secara keseluruhan Scence dari citra yang kita gunakan. Untuk mendapatkan daerah yang kita inginkan kita dapat memotong (cropping) citra tersebut. (Risti Arhatin, 2010: 17).  Cropping citra dapat digunakan untuk data spasial maupun data spektral. Pemotongan citra dapat dilakukan berdasarkan titik koordinat, jumlah pixel atau hasil zooming daerah tertentu. Dalam proses pemotongan citra digunakan metode pemotongan ROI dari Vektor Poligon dengan menggunakan ENVI 5.1 dan ENVI Classic. Tools yang terdapat dalam ENVI memiliki berbagai metode untuk melakukan teknik pemotongan dengan berdasarkan kebutuhan analisis tertentu.

1. Wilayah Penelitian

Kabupaten Rembang terletak di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Teluk Rembang (Laut Jawa) di utara, Kabupaten Tuban (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Blora di selatan, serta Kabupaten Pati di barat. Secara geografis terletak di ujung timur laut Provinsi Jawa Tengah dan dilalui Jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), pada garis koordinat 11100′ – 111 30′ BT dan 6 30′ – 7 6′ LS. Secara administratif wilayah Kabupaten Rembang berbatasan dengan :
·         Sebelah Utara                 : Laut Jawa
·         Sebelah Timur                : Kabupaten Tuban (Provinsi Jawa Timur)
·         Sebelah Selatan              : Kabupaten Blora
·         Sebelah Barat                 : Kabupaten Pati
Gambar 1. Peta Kabupaten Rembang

2. Metode Pemotongan Citra

Pemotongan atau cropping citra dilakukan untuk mendapatkan daerah penelitian dengan maksud untuk dapat melakukan pengolahan data yang lebih terfokus, terinci dan teroptimal. Dengan ekspetasi menghasilkan citra yang representatif dan kontinu. Pemotongan citra memiliki nilai utilitas lainnya, yaitu memperkecil daerah yang akan dikaji sesuai dengan area of interest. Pemotongan citra merupakan pemotongan yang telah diolah secara kontinu agar dapat mereduksi kesalahan di dalam proses pengolahan data penginderaan jauh di software ENVI. Bahkan, teknik pemotongan atau cropping citra dapat menyederhanakan area penelitian para pengguna data hasil penginderaan jauh. Sehingga, cropping citra (pemotongan citra) dapat bermanfaat untuk mempermudah kinerja seseorang ketika sedang melakukan pengamatan citra, terutama dalam membatasi region atau wilayah tertentu.
Pemotongan citra dapat dilakukan dengan menggunakan data vector, koordinat geodetik, atau dengan menggunakan rectangle (zooming). Pada teknik pemotongan citra dilakukan dengan menggunakan ENVI Classic, merupakan aplikasi tambahan dari software ENVI dimana memiliki tampilan ENVI versi terdahulu. Langkah – langkah yang dapat dilakukan yaitu :
  1.  Buka ENVI Classic, klik File -> Open Vector File
  2. Kemudian akan ditampilkan window “Select Vektor Filenames”, Pilih data wilayah Kabupaten Rembang yang dapat didwonload melalui Inageoportal, dalam format file .shp
  3. Pada kolom “Output FileName [.evf]” klik Choose, Pilih folder yang diinginkan untuk menyimpan Output citra dalam bentuk .evf , Klik Ok
  4. Tampil window “Available Vector List” dan pilih “Layer:(Kabupaten Rembang).shp”, klik Load Selected
  5. Kemudian tampilan akhir “Vector Window” berupa potongan citra yang sudah sesuai dengan wilayah yang akan dianalisis dengan format .evf

Berikut terdapat proses pemotongan citra pada ENVI Classic :






Pada tahap selanjutnya, menggunakan ENVI 5.1 dengan menginput file Output citra yang telah terpotong sesuai dengan wilayah Kabupaten Rembang, serta menginput Band 8. Berikut langkah – langkah yang dapat dilakukan :











3 . Hasil dan Pembahasan

Gambar 3.1. Citra Kabupaten Rembang Sebelum melalui proses Pemotongan (Cropping)


Gambar 3.2. Citra Kabupaten Rembang Setelah Melakukan Proses Pemotongan (Cropping)

Gambar diatas merupakan citra hasil pemotongan yang dilakukan pada wilayah Kabupaten Rembang. Dalam melakukan proses pemotongan citra digunakan 2 versi ENVI yang berbeda, yaitu ENVI 5.1 dan ENVI Classic. Setelah citra sudah terpotong sesuai dengan batas administrasi wilayah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pemotongan citra dilakukan agar memudahkan pengguna/user dalam memahami dan menginterpretasikan citra denga mudah, lebih terfokus, dan teliti. Hal tersebut dapat terlihat pada perbedaan diantara kedua gambar, yaitu Gambar 3.1 dan Gambar 3.2.

Kamis, 14 September 2017

EXPERIENCE #1

 IT’s MY SNMPTN JOURNEY


Bismillahirrahmanirrahim,

Halooo….. kali ini pake bahasa informal ya ehehe^^ cause I just wanna sharing ITS MY SNMPTN JOURNEYS!! YEAY? Etdah semangat bener… padahal ngetiknya…. B aja. Ehe. ANYWAY back to the topic. Aku pengen share nih, gimana sih likaliku how I can tembus tembus jalur beruntung ini saat jaman SMA kala itu, and..here I am. Mungkin dimulai dari………..

Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)

Quotes diatas merupakan salah satu kalimat Pereda tenang aku saat lagi diambang kekecewaan.. ciaat, kecewa sama nilai lohyaa. Mungkin menurutku, kalimat seperti itulah yang membantu mindset pikiran aku saat mentaldown atas apa-apa harapan yang sudah diekspektasikan sangat tinggii sekaliii.. anw, kalian harus percayadeh, mungkin diluarsana banyak motivasi2 yang sudah sering diutarakan, sebenarnya hal itu gaakan works dengan baik kalo dari mindset&pola fikir nya belum menerima dan terbuka untuk mendengar motivasi yang kasih energi positif ke diri kita sendiri. Coba deh.. buka dan coba terima hal-hal yang positif disaat diri down, jangan melulu merenung dengan pikiran nggak jernih guys!

Oke, setelah jimat quotes sudah ditanamkan, mulai berdongeng ehe. Saat itu aku bersekolah di SMA yang notabene nya “lumayan” favorite sih.. tapi.. dikalangan wilayah aku ehe. Sekolahnya biasa aja sih, memang favorite daerah, tapi tidak untuk “recruitment”-nya para universitas negeri. Kenapa aku sebut “recruitment” ? artiannya disini bukan untuk “mengajak” atau “mengambil” ya, hanya saja sedikit terlintas bahwa sekolahku tidak seperti SMA pusat lainnya yang dapat membondong siswa/I nya untuk dapat lolos lewat jalur SNMPTN dengan peluang yang besar.. karena dari kondisi waktu saat itu, sekolahku hanya berhasil meloloskan ±15siswa yang lolos diptn melaui jalur undangan, itupun terbilang jarang yang dapat lolos ke ptn favorite seperti UI, UGM, UNBRAW, UNPAD, UNNES, UNJ, UNSOED, UNM, dls. Dan Alhamdulillahnya.. tahun 2016 ketika itu UPN Veteran baru saja masuk dalam list universitas negeri di SNMPTN, bisa dibilang sekolahku masih memiliki kemampuan dapat meloloskan ±7 siswa/I disana. Dimulai pada saat itulah adik2 kelas banyak yang lolos di UPNV Jakarta tapi tidak di universitas seperti unbraw,dls, hal ini justru sangat aku sayangkan, bukan pilihan univ-nya loh ya, tapi kenapa olah fikir mereka tidak ingin mencoba ptn yang lain. 

Saat mulai memasuki kelas 12SMA, kala itu datang utusan dari bimbel yang mempromosikan agency-nya untuk merekrut siswa disekolahku. Kebetulan… saat itu aku sedang sibuk mencari bimbel yang murah, nggak nguras kantong orangtua, dan yang bagus. FYI, aku memang sudah terbiasa bimbel sejak kelas 6SD, dan aku type orang yang belajar dengan Visual, sbenernya dari ketiga kriteria cara belajar yang ada lebih condong kesitusih, ya harus ada bukti nyata didepan mata, setelah itu aku nggak bisa diem ngehafalin&baca berulang2 kali materi sampai faham, itu juga termasuk kinestetik sih.. tapi nggak ekstrim hype-nya ya. Akhirnya aku memustukan untuk ikut dalam program yang ditawarkan oleh bimbel tersebut, bimbel apa? PRIMAGAMA, yeaa.. nggak sponsor/endorse lho hehe. Primagama saat itu menawarkan program dengan fokus UN, dan plusplus system smartconsys-nya. Kenapa aku sangat tertarik? Pertama, dia murah dan bisa dicicil secara berkala bayarnya (ini yang paling penting). Kedua, nggak hanya fokus UN aja, dia memiliki system yang dapat membantu kita dalam memahami peluang yang ada dalam SNMPTN, DAN menyediakan konseling juga! Konselingnya saat itu tidak dibatasi waktu lagi.. jadi.. yaa.. suka-suka aja hehe, jadi menutup kemungkinan untuk tidak mendapat perhatian dari pihak konselor.

[foto aku saat di Primagama akan aku update kemudian yaa]

Singkat cerita, aku lupa bulan apa mulai daftar SNMPTN, cuman saat itu bener2 bikin bingung, konsul udah berkali-kali tapi nggak nemu titik terangnya juga “mau kemana” , waktu itu 2hari sebelum masa pendaftaran berakhir, aku daftar melalui web snmptn di tempat bimbelku dan dibimbing oleh konselorku, banyak pertimbangan&berdiskusi dengan orangtua, finalisasilah dengan pilihan pertama

[noted: sebelum finalisasi, kalian harus pastiin ya data PDSS-nya sesuai dengan data diri pribadi, kenapa?karena jika diterima nanti, pada saat daftar ulang data tersebut akan dikroscek ulang dan dicocokkan, jika terjadi kejanggalan data, kalian bisa tereleminasi/”tidak diterima”]
Tentu disetiap pilihan gak lepas dari yang namanya dukungan ataupun cibiran, ada yang bilang “nekat” “berani ya” “siap-siap aja” dls, tapi hal itu tidak mempengaruhi aku selama system seleksi masih berjalan, toh nggak ada yang tau hasilnya gimana.. jadi buat readers nih, jangan pernah judge keputusan orang lain, kalian hanya cukup tau tanpa mencelotehkan kalimat sarkas, karena hal tersebut akan berpengaruh untuk keputusan orang lain selanjutnya, bisa aja seseorang akan berfikir “aku nggak mau pilih univ ini ah, takut, entar dibilang sok pinter, kepedean,dls..” dude! Plis berhenti untuk tidak menghargai keputusan orang lain..

Who cares. Tiba waktunya untuk membuka hasil seleksi, waktu itu tanggal 9/10 Mei 2016 aku lupa, jam 13.00WIB server mulai bisa diakses, tapi sayangnya serverdown saat aku coba membuka. Akhirnya konselorku menghubungi aku untuk meminta no. seleksi supaya dia bisa cek hasilnya dikantor. Dan… dengan UNEXPECTED Things yang susah aku bisa duga, konselorku mengirimkan capture ini tiba-tiba dengan kalimat “Selamat melati…”

(Gambar: Pengumuman Hasil Seleksi SNMPTN 2016)

Nggak mau lebay jugasih, tapi kalo seneng ya bisa apa.. saat menerima hasil tersebut kebetulan lagi nggak dirumah, orangtua uda nelfonin terus “lagi dimana? Gimana hasilnya?” wah.. ternyata dia inget tanggal hasil seleksinya ehe. Tiba dirumah, orangtuaku sudah tunggu diruangtamu, aku kasih capture-an di HP ke mereka. Bener aja, siapa yang sangka respon keduanya ngeluarin air mata dan spontan memeluk aku dengan erat.. sampai kacamata yang aku kenakan patah, entah ngerasa terharu aja.. dengar kalimat “makasih mel"

Jangan pernah mudah menyerah dalam setiap hasil yang didapat, begitu juga dengan usaha yang diperhitungkan, percayadeh, restu dan do'a dari kedua orangtua harus turut serta dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan, kemudian jangan sampai tutup telinga terhadap setiap masukan/saran yang diberikan.

"We cannot cure the world of sorrows, but we can choose to live in joy" - Joseph Campbell

Selasa, 21 Maret 2017

The Next Geographer

Pilihanku, Ya Geografi!


( Sumber : http://www.apis.edu.my/learning/key-stage-4/cambridge-igcse/igcse-geography )


Setiap orang pasti memiliki suatu potensi untuk dapat mengembangkan minat dan bakat yang ada pada dirinya. Untuk dapat mencapai hal tersebut, tentunya seseorang akan selalu dihadapkan pada sebuah pilihan. Setiap pilihan pasti didasarkan atas segala pertimbangan yang matang dan  menyandingkannya dengan berbagai faktor-faktor keberhasilan guna meraih masa depan yang baik nantinya. Berbagai macam kajian ilmu memiliki daya tarik tersendiri untuk memikat keingintahuan seseorang guna mendalami suatu bidang. Saya hidup bersama makhluk hidup dan alam, berpijak diatas permukaan bumi dengan berbagai fenomena yang unik untuk dipelajari. Tidak berhenti sampai mempelajarinya saja, banyak permasalahan yang timbul akibat adanya kontak interaksi antara makhluk hidup seperti manusia-alam. Berpikir dengan analitik dan sistematis, untuk mengetahui permasalahan hal tersebut dan mencari solusi melalui cara berpikir  keruangan (Spatial Thinking). Atas dasar hal tersebut, saya memilih ilmu geografi sebagai program studi pilihan dengan urutan pertama saat seleksi SNMPTN 2016, mengasah keingintahuan saya  pada ilmu alam-sosial. Selain hal tersebut, berikut terdapat beberapa alasan lainnya untuk menguraikan ketertarikan saya dalam menekuni ilmu dalam bidang Geografi


1. Geografi adalah Ilmu yang Luas

Geografi adalah disiplin ilmu yang luas. Dalam penjurusan atau spesialisasi, luasnya cakupan jurusan Geografi menjadi nilai lebih tersendiri. Sebab, dengan demikian peluang karir untuk lulusan Geografi tidak terbatas. Sebenarnya, apa itu Geografi? Geografi merupakan sebuah studi mengenai bumi, ciri fisik dan atmosfer pada aktivitas manusia dan bagaimana mereka saling berpengaruh. Ilmu ini berfokus pada tanah, iklim, ruang, populasi, kepadatan penduduk, perubahan lingkungan, bagaimana manusia bereaksi terhadap perubahan lingkungan, migrasi, dan banyak lagi. Peran ahli geografi makin penting seiring meningkatnya ancaman terhadap batas wilayah serta bertambahnya kerusakan lingkungan akibat pengelolaan sumber daya alam.

2.  Indonesia Kekurangan Ahli Geograf

Indonesia memang memiliki kekayaan yang luar biasa, tapi masih sebatas potensi, belum tergali dan terealisasi. Ahli Manajemen Transportasi, Peningkatan jumlah kota dan kepadatan manusia memicu berbagai persoalan sehingga akhir-akhir ini dibutuhkan seorang ahli manajemen transportasi untuk mengurai masalah tersebut. Namun nampaknya di Indonesia profesi ini masih langka dan masih belum begitu diperhatikan. Karena pada dasarnya, ahli geograf dapat mengatasi pengendalian pertumbuhan penduduk grafik pertumbuhan seperti sex ratio, dependency ratio, angka migras. Geografi adalah disiplin ilmu yang bersifat sintesis, artinya ilmu yang terdapat dalam geografi dapat diaplikasikan dengan alam maupun sosial. Percabangan ilmu yang terdapat dalam Geografi mempelajari Geografi Fisik (meliputi iklim, tanah, hidrologi), dan Geografi Manusia (meliputi pariwisata,kependudukan), serta terkait dengan IT  (Spesialis SIG (Sistem Informasi Geografi))

3. Mengatasi Permasalahan dengan Berpikir Secara Keruangan (Spatial Thinking)

Sudut pandang keruangan itu gimana sih? Sederhananya seperti melihat penyebab persamaan dan perbedaan antarwilayah: “Kenapa di Eropa bisa turun salju dan Indonesia cuma bisa turun hujan?” karena ini kita akan belajar tentang Metereologi dan Klimatologi, ilmu yang belajar tentang cuaca dan iklim.  Jika meninjau dari ilmu sosial, “Kenapa penduduk di Amerika bisa maju kehidupannya dibandingkan penduduk di Afrika?” Jawabannya berkaitan dengan karakteristik budaya sampai bentuk negaranya. Hal tersebut akan dipelajari pada Geografi Penduduk atau Demografi.

4. Slogan Jalan-Jalan Bisa Sarjana

Banyak mata kuliah yang mengharuskan kami turun langsung ke lapangan, untuk membuktikan teori-teori yang terdapat dalam buku. Sampai-sampai munculah sebuah istilah, “Jangan sampai kuliah di kelas menghalangi jalan-jalan”.  Bahkan kutipan seperti: “The world is a book, those who don’t travel only read one page” Dunia itu kayak buku, orang-orang yang tidak travelling berarti hanya membaca pada satu halaman. Bagaimana? Geografi tidak terbatas pada dinding bangunan dengan zat-zat saja, juga tidak dengan meja serta kursi yang bersimpah didalam ruangan, here we are.. geografi bermain dan terjun kelapangan dengan membuktikan runtutan teori-teori yang ada, mengenal fenomena baru dan unik dengan bijaksana.

5. Minat yang berorientasi pada Pekerjaan


Jika melihat lebih jauh, maka lulusan jurusan program studi Geografi memiliki peluang karier yang sangat luas. Beberapa pekerjaan yang bisa menjadi bahan pertimbangan, yakni Analis Kriminal, Konsultan Lingkungan, Astronom, Bagian Perencanaan Kota, hingga melakukan estafet ilmu dengan menjadi Dosen Geografi. Keunggulan utama prodi geografi adalah peluang kerja yang besar, karena kebutuhan lapangan kerja lebih besar dari pada lulusan geografi yang dihasilkan. Di Indonesia hanya ada 3 Perguruan Tinggi Negeri yang membuka prodi Geografi, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Negeri Semarang (UNNES), sehingga jumlah lulusan prodi ini masih terbatas sementara kebutuhan kerja meningkat seiring dengan dibutuhkan Informasi geospasial. Kebijakan Pemerintah pusat, tahun 1989 mengharapkan semua Bappeda propinsi dan kab/kota se Indonesia harus memiliki ahli di bidang geografi, karena lulusan geografi bisa berpeluang menjadi ahli lingkungan, hidrologi, manajemen bencana dll.

Mungkin sampai sejauh ini, saya hanya dapat menyampaikan "reasonable" ➞ why i choose geography.. and want to be the next Geographer.. 

FOKUS KAJIAN ILMU GEOGRAFI LAINNYA AKAN SAYA PUBLISH KEMUDIAN. 

"Barangkali karena tanah air memang bukan cuma sepotong geografi dan selintas sejarah; barangkali karena tanah air adalah juga sebuah panggilan, sebuah ide yang tiap kali berseru, suatu potensi yang minta diaktualisasikan, impian yang minta dijelmakan dari waktu ke waktu." - Goenawan Mohamad.

Senin, 20 Februari 2017

Keberadaan Karakter sebagai Kekuatan

Membentuk Kekuatan KarakterOleh Melati Indah Suci, 160xxxxxxx


Judul: “Kekuatan dan Keutamaan Karakter
Pengarang: Dr. Bagus Takwin dan Dra. Wuri Prasetyawati, M.Psi
Data Publikasi: Buku I MPKT A. Depok: Universitas Indonesia


( Sumber : http://litbang.kemendagri.go.id/website/pendidikan-karakter-tumbuhkan-jiwa-peneliti/ )



Karakter merupakan salah satu komponen terpenting bagi kehidupan setiap manusia dalam menjalani dan menghadapi kehidupan. Dalam berbagai kejadian yang ada selalu ditinjau dari sudut pandang karakter untuk menilai layak atau tidaknya fenomena tersebut terjadi. Pembentukan karakter juga mempengaruhi kemajuan dan pembangunan suatu bangsa. Bung Hatta (1932/1988) sudah menekankan pentingnya pembentukan karakter bersama dengan pembangunan rasa kebangsaan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan. Pembentukan karakter juga merupakan isu penting dalam mengingat tujuan pendidikan adalah pembentukan watak atau karakter (Santoso, 2012). Maka dari itu, pembentukan karakter menjadi hal yang tidak dapat diabaikan keberadaannya dalam dunia pendidikan.

Pembentukan karakter perlu diperhatikan sebagai hal yang sangat melekat dengan diri pribadi setiap manusia. Hal tersebut juga merupakan nilai-nilai eksternal yang semula berasal dari lingkungan yang menjadi bagian dari kepribadiannya. Karakter berbeda dengan kepribadian meskipun istilah tersebut saling berkaitan erat. Manusia memiliki cara tersendiri untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara unik. Dengan keunikan itu sendiri yang menimbulkan munculnya perbedaan pada diri setiap manusia.

Karakter dapat diperoleh dari serangkaian perjalanan kehidupan yang dibentuk melalui pendidikan yang ia tempuh, pengalaman yang didapati, percobaan yang dilakukan, pengorbanan atas sesuatu yang ia hadapi, dan pengaruh eksternal (lingkungan) yang melandasi sikap dari tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, dasar-dasar nilai yang mempengaruhi terbentuknya sebuah karakter sangat perlu diperhatikan dan dikawal lebih lanjut, karenanya hal tersebutlah yang dapat menunjukan manusia seutuhnya. Peterson dan Seligman (2004) menekankan karakter manusia dalam menjalani kehidupannya. Tentu dalam kehidupan manusia tidak terlepas dengan sebuah permasalahan ataupun persoalan hidup yang dihadapi dan dijalaninya. Disini sebuah karakter dapat terlihat dengan bagaimana ia dapat mengontrol rasa emosional dan mengatasi konflik yang ada dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki jika dibandingkan memusatkan perhatian pada kelemahan yang manusia miliki. Sehingga karakter dapat terbentuk seiring dengan nilai moral yang berkembang setiap saat dalam hidupnya.

Manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki kekuatan dapat dikembangkan dalam menghadapi masalah yang ada di sekitarnya. Kekuatan karakter yang sebagaimana telah dimiliki oleh setiap orang, jika ditinjau dari sisi kehidupan mengandung nilai moral dan ketegaran seseorang dalam menghadapi kesulitan dan tantangan yang dihadapinya. Karakter berperan penting dalam hal ini, seperti bagaimana ia akan menghadapi berbagai situasi kehidupan yang akan dialaminya.

Karakter terbagi atas kekuatan dan keutamaan yang membentuknya (Peterson dan Seligman, 2004). Kekuatan yang dimiliki dalam sebuah karakter tentunya melalui serangkaian peristiwa, proses pelatihan dan peneladanan yang membuat keberadaannya kian mengikat dalam diri.  Pendidikan pada intinya memiliki andil yang cukup besar dalam proses pembentukan sebuah karakter yang kuat.

Identifikasi dari keutamaan karakter akan terlihat pada pengenalan terhadap ciri-ciri keutamaan yang tampil dalam perilaku khusus dan respon secara umum yang ditimbulkan dari orang tersebut. Peterson dan Seligman (2004) telah mengembangkan klasifikasi keutamaan secara universal dan juga mencakup karakter-karakter yang kuat. Artinya, karakter yang telah terindentifikasi memiliki kekuatan pada ciri utama yang merupakan keunggulan manusia. Disini bakat dan kemampuan dibedakan sebagai kekuatan karakter  yang mencakup ciri keutamaan tersebut. Selain itu, kondisi situasional turut serta dalam memunculkan atau menyurutkan kekuatan-kekuatan itu, dengan melalui serangkaian pelatihan yang membuat kekuatan karakter tersebut berkembang, serta kekuatan internal maupun eksternal yang menghasilkan hal positif bagi dirinya sendiri.

Perbedaan dari keutamaan, kekuatan, dan kondisi situasional berguna untuk pengenalan dan pendidikan karakter. Hubungannya bersifat saling berkaitan erat, cara mengenali keutamaan berbeda dengan cara mengenali kekuatan karakter, juga berbeda dengan cara mengenali kondisi situasional. Jika ditinjau dari perilaku, kita terlebih dahulu akan mengenal kondisi situasional dari karakter. Ketika seseorang memperlihatkan sikap dalam situasi tertentu, kita dengan mudah akan mengenali kondisi situasional tertentu dari karakter, tetapi belum dapat disimpulkan bahwa orang tersebut memiliki kekuatan tertentu. Cara mengenali dan memastikan kekuatan apa yang dimiliki orang tersebut adalah melihat bahwa orang tersebut juga memperlihatkan sikap sesuai dengan kondisi situasional tertentu dalam beberapa situasi. Kemudian, jika dalam berbagai situasi dan dengan rentang waktu yang relatif lama seseorang menunjukan berbagai kekuatan tertentu dengan konsisten maka kita dapat mengenali keutamaan orang tersebut.

Kekuatan karakter memiliki akar psiko-sosial dan aktualitasnya dipengaruhi oleh lingkungan sosial (Peterson dan Seligman, 2004). Kekuatan karakter merupakan unsur psikologi, sebuah proses yang mendefinisikan dari keutamaan. Kecerdasan sosial termasuk dalam kekuatan intrapersonal yang dimiliki orang tersebut, mereka dapat mengembangkan dirinya sekaligus mengembangkan diri orang lain. Kondisi sosial sangat mempengaruhi kekuatan yang dimiliki seseorang, dengan kata lain kondisi lingkungan menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pembentukan karakter yang kuat. Karakter juga merupakan internalisasi nilai-nilai yang semula berasal dari lingkungan yang menjadi bagian dari kepribadiannya. Karena seringkali kepribadian dikaitkan dengan karakter seseorang, padahal karakter merupakan evaluasi dari kerpibadian seseorang. Kepribadian merupakan satu-kesatuan nilai yang terorganisir, berbeda dengan karakter yang dapat ditempuh melalui pendidikan dan pelatihan.

Keutamaan dapat dicapai melalui pencapaian kekuatan karakter. Peterson dan Seligman (2004) mengemukakan kriteria dari karakter yang kuat. Ciri-ciri atau kekuatan yang dikandungnya secara moral bernilai sebagai sesuatu yang baik bagi dirinya sendiri dan orang lain meskipun tidak langsung. Artinya, keutamaan yang dimiliki oleh orang tersebut jika dari nilai moral yang baik dikandungnya, maka penampilan dari ciri itu sendiri akan memberikan energi positif kepada orang lain dan tidak akan mengganggu, atau menghambat orang-orang di sekitarnya. Sebuah karakter juga memiliki karakteristik yang akan muncul pada tingkah laku seseorang dalam rentang waktu yang relatif terhadap situasi dari satu tempat ke tempat lain.

Dalam dunia pendidikan sudah sepantasnya menerapkan pendidikan karakter sampai pada pendidikan tinggi. Salah satunya terdapat pada Universitas Indonesia yang telah menerapkan 9 nilai-nilai dasar yang ditanamkan kepada seluruh civitas akademika Universitas Indonesia, termasuk mahasiswa. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya adalah kejujuran, keadilan, kepercayaan, kemartabatan dan/atau penghormatan, tanggung jawab, kebersamaan, keterbukaan, kebebasan akademik dan otonomi keilmuan, serta kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada lingkup pendidikan, hal ini dirasa sangat patut disertakan dalam kegiatan pembelajaran. Mengingat karakter dalam diri pribadi setiap orang memiliki keunikan tersendiri dan mempengaruhi terbentuknya suatu bangsa.

Karakter menjadi kecenderungan hal yang dimiliki seseorang dengan berbagai penyusunnya dalam berperilaku. Menurut Peterson dan Seligman (2004) karakter terbagi atas keutamaan dan kekuatan yang membentuknya. Mengingat pentingnya sebuah karkater, tentu dalam dunia pendidikan perlu dianjurkan pengajaran untuk membentuknya karakter yang baik dan kuat. Pendidikan karakter merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang dibutuhkan untuk menjawab kecenderungan perilaku negatif yang marak terjadi saat ini. Dengan adanya pendidikan karakter, usaha pembentukan karakter yang lebih baik akan dapat dengan mudah memungkinkan keadaannya terwujud. Kekuatan karakter ini kemudian akan membantu seseorang dalam berperilaku dan menjalani kehidupannya sehari-hari. Sebuah karakter pula yang akan mempengaruhi terbentuknya suatu bangsa, jika dikatakan demikian, tentulah kita sudah sepatutnya turut serta berkontribusi dalam pembangunan dan berdirinya bangsa. Oleh karenanya, perlu sejak dini kita memulai untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan memupuk rasa kehormatan terhadap sesama dengan berdasarkan nilai yang terkandung dalam Pancasila agar tercipta bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan bersahaja.


Berkenalan yuk dengan Ilmu Filsafat!

FILSAFAT DALAM KEHIDUPANOleh Melati Indah Suci, 160xxxxxx


Judul : “Filsafat”
Pengarang : Dr. Fristian Hadinata
Data Publikasi : Buku I MPKT A. Depok: Universitas Indonesia, 14



( Sumber : https://www.satujam.com/sumber-filsafat/ )



Perkembangan zaman telah menuntut berbagai aspek kehidupan untuk semakin maju dan berkembang. Dengan majunya perkembangan zaman saat ini manusia semakin didorong untuk terus berkembang dengan bekal akal fikir yang kritis dan sistematis. Terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, peneliti telah menemukan beragam penemuan baru dalam teknologi maupun pengetahuan. Cara berfikir manusia cenderung berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini didasarkan pada pola fikir dan sudut pandang manusia terhadap permasalahan atau pertanyaan yang dicermati. Perbedaan tersebut akan memunculkan berbagai tanggapan antara setuju atau tidak setuju, dan benar ataupun tidak benar, tergantung kepada konsep dan kepercayaan apa yang dianut oleh manusia tersebut.

Kaitan antara filsafat dan ilmu pengetahuan terletak pada bagaimana cara manusia memandang suatu permasalahan dengan berfikir kritis dan menganalisis permasalahan tersebut. Salah satu cara yang tepat melalui metode dari pengetahuan yang dimiliki, dengan begitu manusia dapat mengimplementasikannya melalui sejumlah argumen yang dapat dikemukakan oleh manusia tersebut. Beberapa cara yang dilakukan tersebut merupakan cara untuk mempelajari tentang ilmu filsafat, yaitu ilmu yang penerapannya dengan cara mengkaji ulang setiap pernyataan atau masalah, dan menganalisisnya untuk menemukan suatu kebenaran. Pada dasarnya, kebenaran yang ditemukan manusia semuanya bersifat sementara, tidak pernah merupakan kebenaran mutlak yang abadi. Kajian ini juga berkaitan dengan penggunaan dan manfaat ilmu pengetahuan, serta pernyataan yang dapat menyatakan apakah analisis ilmiah benar-benar menghasilkan kebenaran yang sesungguhnya.

Filsafat seringkali dikatakan sebagai suatu studi yang tidak punya relevansi dengan kehidupan seharihari. Peran filsafat ternyata ada pada kehidupan sehari-hari, tanpa disadari setiap manusia pasti memiliki kepercayaan filosofis tertentu. Misalnya, kepercayaan yang memiliki konsep bahwa Tuhan itu ada, dan menganut kepercayaan bahwa kejujuran haruslah dipertahankan tanpa memperhitungkan konsekuensinya. Namun dapat dikatakan juga bahwa filsafat dapat digunakan manusia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Filsafat dapat didefinisikan sebagai usaha manusia untuk memahami segala wujud kenyataan secara kritis, radikal, dan sistematisl. Kritis dalam filsafat berarti terbuka pada segala suatu kemungkinan yang baru, memilah dan memberi penilaian terhadap kemungkinan tersebut. Radikal dalam filsafat berarti mengajukan penjelasan dan pemahaman yang mendalam, dengan begitu seseorang dapat memahami persoalan sampai pada akar-akarnya. Sistematis dalam filsafat adalah upaya untuk memahami sesuatu dengan menurut aturan tertentu, runtut dan bertahap, serta hasilnya mengikuti suatu aturan tertentu. Dengan begitu, seseorang akan terus menerus berkembang dan bertambah pengetahuannya dengan berfikir secara filosofis.

Filsafat kerap kali didefinisikan sebagai induk dari ilmu pengetahuan (mother of science) yang merupakan perkembangan lanjut dari filsafat. Filsafat kini berfungsi sebagai disiplin lapis kedua (secondorder discipline) yang tidak lagi menyelidiki realitas secara menyeluruh melainkan sebagai peralatan analitik untuk memeriksa penyelidikan rasional ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, pertanyaan yang lebih fundamental seperti “Mengapa semuanya ada?” melampaui kemampuan ilmu pengetahuan untuk memberikan sebuah jawaban.

Filsafat terbagi menjadi cabang-cabang yang memiliki objek kajian khusus. Setiap cabang filsafat memiliki hubungan yang sangat berkaitan erat dan pembagiannya bertujuan untuk mempermudah kita dalam mengkaji filsafat. Terdapat tiga cabang kajian fisafat berdasarkan sistematika permasalahannya, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
  • Ontologi. Studi filosofis yang mengkaji tentang suatu keberadaan, eksistensi, dan realitas. Dalam pegertian itu ontologi dibedakan dengan metafisika atau kajian tentang realitas yang tidak dapat dijangkau secara inderawi karena obyek itu melampaui sesuatu yang bersifat fisik. Secara fisikal, itu tidak tampak namun tetap bisa dijadikan kajian konseptual seperti jiwa, Tuhan, dan sebagainya.
  • Epistemologi. Studi filosofis yang mengkaji hakikat dan mencakup ruang lingkup pengetahuan.
  • Aksiologi. Studi filosofis yang mengkaji tentang nilai-nilai dalam etika atau perilaku yang seharusnya dimiliki oleh manusia. Cabang filsafat yang termasuk dalam axiologi adalah etika (kebaikan perilaku) dan estetika (nilai-nilai keindahan atas realitas).


Fitur utama dari filsafat adalah mengevaluasi argumentasiargumentasi (evaluating arguments). Pemahaman ini dapat dicapai dengan terusmenerus bersedia mengajukan pertanyaan dan memperdebatkan ide yang kita miliki mengenai keduanya (Donald, 2006). Artinya, argumentasi menjadi dasar yang lengkap dari sebuah proses penalaran dan berbeda dengan sebuah eksplanasi. Menurut Baggini dan Fosl, aturan umum untuk membedakan keduanya adalah agumentasi merupakan upayan untuk mendemonstrasikan bahwa (that) sesuatu itu benar, sedang eksplanasi merupakan sebuah upaya untuk menunjukkan bagaimana (how) sesuatu itu benar.

Berpikir secara filosofis dapat sangat menyenangkan jika kita mencermatinya dengan kebijakan, tetapi hal itu juga dapat sangat menganggu. Ketika kita mulai berpikir secara filosofis itu berarti kita berpikir tanpa menggunakan sebuah jaring pengaman dan pijakan kokoh. Namun dengan berpikir secara filosofis dapat memicu pemahaman kita untuk lebih mendalam dan mendasar. Seseorang juga dapat memperoleh kemampuan menganalisis, berpikir kritis dan logis sehingga ia mampu juga berpikir secara luas dan menyeluruh. Berpikir filosofis juga membuat orang dapat berpikir sistematis dalam mengumpulkan pengetahuan sebanyak mungkin secara tertata. Sehingga seseorang dapat terus menerus menambah pengetahuannya. Di sisi lain, berpikir filosofis juga memberikan kesadaran mengenai keterbatasan pengetahuannya, masih banyaknya hal yang belum diketahui membuat orang menjadi rendah  hati, terbuka, dan siap untuk memperbaiki pengetahuannya. Dengan demikian, berpikir filosofis merupakan satu cara untuk membangun keutamaan pengetahuan dan kebijaksanaan dengan kekuatankekuatan yang dikandungnya. Filsafat menjadi sebuah alasan untuk jawaban atas pertanyaan analitik yang menyeluruh dan melampaui ilmu pengetahuan, hal ini didasarkan pada filsafat yang sangat berhubungan dengan makna dan konsep. Artinya, filsafat hadir dengan ilmu yang mengkaji pemahaman khusus diluar dari ilmu pengetahuan yang dapat diteliti secara realitas dengan berbagai penelitian nyata, filsafat mendorong seseorang untuk berpikir lebih dalam, menganalisa suatu pertanyaan atau permasalahan yang dikaji secara berulang-ulang, serta menghubungkan serangkaian gagasan untuk memperkuat dan meyakini atas pengetahuan baru melalui argumentasi yang telah dikemukakan. Dengan begitu, pengetahuan baru akan semakin berkembang dan bertambah secara tertata oleh kajian-kajian yang dilakukan dari sebuah evaluasi pengetahuan lama. Dalam memahami literatur filsafat, kita dilatih untuk berpikir secara luas dan menyeluruh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berfikir secara filosofis merupakan salah satu cara untuk membangun keutamaan pengetahuan dan kebijaksanaan kekuatan-kekuatan yang dikandungnya.

LAMAN

I find myself in the middle of a storm : Thank you pandemic

  Tahun 2020, adalah tahun dimana kita dan semua manusia di Indonesia, ikut merasakan stage baru. New stage level of life: :/pandemic . Sa...