Halaman

Kamis, 14 September 2017

EXPERIENCE #1

 IT’s MY SNMPTN JOURNEY


Bismillahirrahmanirrahim,

Halooo….. kali ini pake bahasa informal ya ehehe^^ cause I just wanna sharing ITS MY SNMPTN JOURNEYS!! YEAY? Etdah semangat bener… padahal ngetiknya…. B aja. Ehe. ANYWAY back to the topic. Aku pengen share nih, gimana sih likaliku how I can tembus tembus jalur beruntung ini saat jaman SMA kala itu, and..here I am. Mungkin dimulai dari………..

Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)

Quotes diatas merupakan salah satu kalimat Pereda tenang aku saat lagi diambang kekecewaan.. ciaat, kecewa sama nilai lohyaa. Mungkin menurutku, kalimat seperti itulah yang membantu mindset pikiran aku saat mentaldown atas apa-apa harapan yang sudah diekspektasikan sangat tinggii sekaliii.. anw, kalian harus percayadeh, mungkin diluarsana banyak motivasi2 yang sudah sering diutarakan, sebenarnya hal itu gaakan works dengan baik kalo dari mindset&pola fikir nya belum menerima dan terbuka untuk mendengar motivasi yang kasih energi positif ke diri kita sendiri. Coba deh.. buka dan coba terima hal-hal yang positif disaat diri down, jangan melulu merenung dengan pikiran nggak jernih guys!

Oke, setelah jimat quotes sudah ditanamkan, mulai berdongeng ehe. Saat itu aku bersekolah di SMA yang notabene nya “lumayan” favorite sih.. tapi.. dikalangan wilayah aku ehe. Sekolahnya biasa aja sih, memang favorite daerah, tapi tidak untuk “recruitment”-nya para universitas negeri. Kenapa aku sebut “recruitment” ? artiannya disini bukan untuk “mengajak” atau “mengambil” ya, hanya saja sedikit terlintas bahwa sekolahku tidak seperti SMA pusat lainnya yang dapat membondong siswa/I nya untuk dapat lolos lewat jalur SNMPTN dengan peluang yang besar.. karena dari kondisi waktu saat itu, sekolahku hanya berhasil meloloskan ±15siswa yang lolos diptn melaui jalur undangan, itupun terbilang jarang yang dapat lolos ke ptn favorite seperti UI, UGM, UNBRAW, UNPAD, UNNES, UNJ, UNSOED, UNM, dls. Dan Alhamdulillahnya.. tahun 2016 ketika itu UPN Veteran baru saja masuk dalam list universitas negeri di SNMPTN, bisa dibilang sekolahku masih memiliki kemampuan dapat meloloskan ±7 siswa/I disana. Dimulai pada saat itulah adik2 kelas banyak yang lolos di UPNV Jakarta tapi tidak di universitas seperti unbraw,dls, hal ini justru sangat aku sayangkan, bukan pilihan univ-nya loh ya, tapi kenapa olah fikir mereka tidak ingin mencoba ptn yang lain. 

Saat mulai memasuki kelas 12SMA, kala itu datang utusan dari bimbel yang mempromosikan agency-nya untuk merekrut siswa disekolahku. Kebetulan… saat itu aku sedang sibuk mencari bimbel yang murah, nggak nguras kantong orangtua, dan yang bagus. FYI, aku memang sudah terbiasa bimbel sejak kelas 6SD, dan aku type orang yang belajar dengan Visual, sbenernya dari ketiga kriteria cara belajar yang ada lebih condong kesitusih, ya harus ada bukti nyata didepan mata, setelah itu aku nggak bisa diem ngehafalin&baca berulang2 kali materi sampai faham, itu juga termasuk kinestetik sih.. tapi nggak ekstrim hype-nya ya. Akhirnya aku memustukan untuk ikut dalam program yang ditawarkan oleh bimbel tersebut, bimbel apa? PRIMAGAMA, yeaa.. nggak sponsor/endorse lho hehe. Primagama saat itu menawarkan program dengan fokus UN, dan plusplus system smartconsys-nya. Kenapa aku sangat tertarik? Pertama, dia murah dan bisa dicicil secara berkala bayarnya (ini yang paling penting). Kedua, nggak hanya fokus UN aja, dia memiliki system yang dapat membantu kita dalam memahami peluang yang ada dalam SNMPTN, DAN menyediakan konseling juga! Konselingnya saat itu tidak dibatasi waktu lagi.. jadi.. yaa.. suka-suka aja hehe, jadi menutup kemungkinan untuk tidak mendapat perhatian dari pihak konselor.

[foto aku saat di Primagama akan aku update kemudian yaa]

Singkat cerita, aku lupa bulan apa mulai daftar SNMPTN, cuman saat itu bener2 bikin bingung, konsul udah berkali-kali tapi nggak nemu titik terangnya juga “mau kemana” , waktu itu 2hari sebelum masa pendaftaran berakhir, aku daftar melalui web snmptn di tempat bimbelku dan dibimbing oleh konselorku, banyak pertimbangan&berdiskusi dengan orangtua, finalisasilah dengan pilihan pertama

[noted: sebelum finalisasi, kalian harus pastiin ya data PDSS-nya sesuai dengan data diri pribadi, kenapa?karena jika diterima nanti, pada saat daftar ulang data tersebut akan dikroscek ulang dan dicocokkan, jika terjadi kejanggalan data, kalian bisa tereleminasi/”tidak diterima”]
Tentu disetiap pilihan gak lepas dari yang namanya dukungan ataupun cibiran, ada yang bilang “nekat” “berani ya” “siap-siap aja” dls, tapi hal itu tidak mempengaruhi aku selama system seleksi masih berjalan, toh nggak ada yang tau hasilnya gimana.. jadi buat readers nih, jangan pernah judge keputusan orang lain, kalian hanya cukup tau tanpa mencelotehkan kalimat sarkas, karena hal tersebut akan berpengaruh untuk keputusan orang lain selanjutnya, bisa aja seseorang akan berfikir “aku nggak mau pilih univ ini ah, takut, entar dibilang sok pinter, kepedean,dls..” dude! Plis berhenti untuk tidak menghargai keputusan orang lain..

Who cares. Tiba waktunya untuk membuka hasil seleksi, waktu itu tanggal 9/10 Mei 2016 aku lupa, jam 13.00WIB server mulai bisa diakses, tapi sayangnya serverdown saat aku coba membuka. Akhirnya konselorku menghubungi aku untuk meminta no. seleksi supaya dia bisa cek hasilnya dikantor. Dan… dengan UNEXPECTED Things yang susah aku bisa duga, konselorku mengirimkan capture ini tiba-tiba dengan kalimat “Selamat melati…”

(Gambar: Pengumuman Hasil Seleksi SNMPTN 2016)

Nggak mau lebay jugasih, tapi kalo seneng ya bisa apa.. saat menerima hasil tersebut kebetulan lagi nggak dirumah, orangtua uda nelfonin terus “lagi dimana? Gimana hasilnya?” wah.. ternyata dia inget tanggal hasil seleksinya ehe. Tiba dirumah, orangtuaku sudah tunggu diruangtamu, aku kasih capture-an di HP ke mereka. Bener aja, siapa yang sangka respon keduanya ngeluarin air mata dan spontan memeluk aku dengan erat.. sampai kacamata yang aku kenakan patah, entah ngerasa terharu aja.. dengar kalimat “makasih mel"

Jangan pernah mudah menyerah dalam setiap hasil yang didapat, begitu juga dengan usaha yang diperhitungkan, percayadeh, restu dan do'a dari kedua orangtua harus turut serta dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan, kemudian jangan sampai tutup telinga terhadap setiap masukan/saran yang diberikan.

"We cannot cure the world of sorrows, but we can choose to live in joy" - Joseph Campbell

LAMAN

I find myself in the middle of a storm : Thank you pandemic

  Tahun 2020, adalah tahun dimana kita dan semua manusia di Indonesia, ikut merasakan stage baru. New stage level of life: :/pandemic . Sa...